Rabu, 09 Juni 2010

istanbul, Turkey - bagian 2

Sampe di Istanbul jam 3 siang hari Kamis.

Selama seminggu di Jakarta, salah satu yg gw pantau adalah cuaca di daerah yang mau dilewati. Penting banget biar ga salah kostum..dan kesimpulan gw ke tim cuaca di Mediterran saat itu sudah mulai musim semi dengan suhu berkisar antara 21 - 28 derajat Celcius. Jadi disarankan bawa baju yang tidak terlalu tebal karena suhu mulai menghangat.

Hangat dari Hongkong kata salah satu anggota, ini mah masih kaya di Puncak ademnya. Gw cuma melongo. Gw yang salah baca perkiraan cuaca atau emang cuaca yang berubah-ubah dengan cepat? Apalagi kata orang yang njemput, beberapa hari kemarin Istanbul hujan turun sangat deras? What? Spring shower...? Cilaka deh..

Tambah seru lagi dengan adanya daily light saving. Walhasil bukan cuma jetlag yang klami rasakan tapi juga buta waktu. Matahari bukan patokan terbaik untuk ditanya. Nggak bakalan percaya udah jam 8 malam kalo nggak ngeliat jam. Mataharinya lagi mulai turun kaya jam 4 sore. Jadi kami sholat maghrib jam 20.30 dan makan malam jam 22.00 waktu setempat. Syukurlah sebagai musafir diberi kemudahan untuk jamak sholat. Jadi nggak kepikiran sholat isya jam 22.40-an

Jangan bayangin selama nunggu berangkat dengan kapal gw dan tim jalan-jalan yah. Gw pribadi sih nggak suka ketika misi trus kesisipan kegiatan wisata. Kalo sekedar moto-moto objek yang gw lewatin ya karena gw bawa kamera. Tapi kalo sampe niat mau ke Istana Topkapi misalnya, ga kepikiran tuh.

Bareng sama orang lain dan LSM lain kita langsung nimbrung di IHH, lembaga kemanusiaan dan hak asasi terbesar di Turki, yang punya kapal yang akan kami naiki. By the way, karena pengumpulan dana untuk beli kapal di tanah air ga nyampe buat beli kapal sendiri, jadinya duit yang ada kami jadiin bahan patungan dengan IHH.

Seneng banget selama di Istanbul gw ketemu sama relawan dari berbagai negara. bahkan banyak dari mereka yang rupanya "alumni" Lifeline to Gaza bulan Desember 2009 kemarin. Ada juga yang sudah mengikuti sejak perjalanan ke-3. Rata-rata dari daratan Eropa menggunakan truk datang ke Turki sambil memuat bantuan yang bisa mereka kumpulkan di negara masing-masing. Ga kebayang serunya travelling antar negara dengan darat. Perlu 5 hari katanya dari Inggris ke Turki, pake nyebrang dari Yunani pula.

Sampe kemudian dapat tanggal kapan kapal yang nanti akan kami naiki akan mulai angkat jangkar. Menurut mBak Upik sih kapalnya bagus banget, kaya kapal ferry gedenya. Batin gw asal jangan getek Jaka Tingkir juga udah syukur.

2 komentar:

dr. Yuni Eka Anggraini mengatakan...

RIf?? Alhamdulillah..beneran lu yang ada di kapal mavi itu ??? Lu gak apa2 ??? MasyaALlah..bikin merinding aja denger berita itu. Cerita dong kalo emang iyaa..kami mau dengar

dr. Yuni Eka Anggraini mengatakan...

Ralat rif..udah dibaca cerita sebelumnya hehehe...