Kamis, 10 Juni 2010

Mavi Marmara - bagian 3


Walau sudah diberitahu oleh pihak IHH tanggal akan diadakannya konferensi pers sambil melepas keberangkatan kapal, kami tetap penasaran dengan rupa sesugguhnya dari kapal itu. Apalagi M. Yasin, kameraman TVOne yang emang disisipkan MER-C dalam misi kali ini. Yasin berkeras pergi karena memang dia butuh bahan liputan untuk dikirim ke Jakarta. Akhirnya dengan nekad dan meminta salah seorang panitia, kami mencegat taksi dan meminta si petugas berbicara dengan sopir untuk mengantar kami ke pelabuhan tempat Mavi Marmara sandar. Maklum, tak ada satupun dari kami yang bisa bahasa Turki. Turut juga dalam taksi kami, Alex, relawan asal Inggris.

Hanya perlu waktu 10 menit menembus keramaian lalu-lintas Istanbul untuk mencapai Port Istanbul. Sang sopir dalam perjalanan mengajak bicara. Tapi dia tak bisa berbahasa Inggris. "Kalam Arabi?"tanyaku. Eh, dia ngangguk. Untung diantara kami ada Abdillah yang bisa bahasa Arab."Dil, ambil alih.."

Mavi Marmara berarti Marmara Biru. Marmara adalah laut tempat si Kapal berada, yang berada di Utara Istanbul menghubungkan dengan Selat Bophorus. Ukurannya sebesar kapal ferry Merak - Bakauheni berlantai 5. Kapal itu tampak anggun karena diseluruh badannya terpasang bendera-bendera kecil negara-negara yang ikut dalam perjalanan ini. Di lambung kiri kapal bahkan melekat tulisan dalam 3 bahasa; Turki, Inggris dan Arab yang berarti Kapal ini adalah kapal kemanusiaan. Memang untuk misi menembus Gaza kali ini, tema yang diusung IHH adalah Palestine Our Route, Human Aid Our Load.

Ada beberapa wartawan yang juga berada di dermaga. Setelah berkenalan dengan mereka ternyata mereka berasal dari Spanyol. Semuanya wanita. Yang paling menonjol adalah Wasima, bukan karena kecantikannya. Tapi kemampuannya dalam berbahasa. Setidaknya wanita kelahiran Maroko ini menguasai 5 bahasa!

Yasin sudah mulai sibuk mengeluarkan peralatannya. Dengan kameranya ia mengambil gambar kapal tersebut dari berbagai sudut. Gw sendiri juga sibuk jadi Mat Kodak dengan SLR yang gw bawa. Sayang, kami nggak diperkenankan masuk karena kapal sendiri sedang menjalani pemeriksaan akhir sebelum berangkat.

Setelah 15 menit kami kembali ke hotel karena Yasin akan menirim rekaman gambarnya ke Jakarta.

Kesokan harinya, Sabtu 23/5, dengan dihantar ribuan simpatisan masyarakat Turki dan calon penumpangnya, Mavi Marmara mengangkat jangkar menuju Antalya di Selatan Turki. Tidak kurang 3000 orang hadir dalam acara yang diliput oleh puluhan media cetak dan elektronik dalam dan luar Turki. Kali ini di sisi kapal juga terpasang dua buah banner besar bertuliskan nama 2 orang staff mereka yang meninggal akibat kecelakaan pesawat terbang di Afganistan.

Suasana hujan yang sempat mengguyur dan dinginnya udara (laporan cuaca di Balckberry menunjukkan angka 17 derajat Celcius siang itu) tidak mengurangi animo masyarakat yang hadir.

Karena banyaknya kata sambutan yang diberikan, akhirnya Mavi Marmara baru berangkat menjeang jam 3 sore hari waktu Turki. Selamat jalan Mavi Marmara, kami menunggumu di Antalya.

4 komentar:

sang petualang mengatakan...

mohon maap, sodara-sodara. Dikarenakan kamera, media storage (flashdisk, memory card), dll gw disita sama keamanan Israel, jadi nggak banyak foto-foto yg bisa gw tampilin disini. Untungnya ada beberapa yang sempet gw simpen di mediafire, tapi buat ngunduh balik lumayan lama juga.
Buat yg penasaran dengan gambarnya, bisa googling dulu. Ntar kl gambar udah kelar didonlod lagi, gw bakal tampilin.

sang petualang mengatakan...

udah gw masukin fotonya si Mavi Marmara. Kl ada yg rekues lain, monggo....

Anonim mengatakan...

iya...kapalnya ky kapal feri merak-bakau, rif. tp yg ini mah jauhhh....lbh keren. kapal merak-bakau jelek" :(

trs kapalnya dirampas zionis gitu ya, rif? apa dibalikin lg ke ihh?

sang petualang mengatakan...

Dua hari pasca insiden, katanya sih Mavi Marmara berada dalam pengawasan PBB. Info terakhir dalam perjalanan pulang ke Turki, semestinya sdh masuk Istanbul lg.