Tapi melihat dari gelagat yang berkembang, sepertinya persiapan dilakukan untuk menghadapi yang terburuk.
Pengeras suara meminta kepada semua relawan yang memiliki latar belakang medis untuk bisa hadir dalam briefing di Ruang Kesehatan kapal pukul 18.00 waktu setempat. Dan kesanalah gw, serta dua orang dokter asal Malaysia berkumpul.
Well, ada sekitar 12 orang dokter dan 2 perawat yang berkumpul. Lima orang dokter Turki, 2 Malaysia, 1 Indonesia, 1 Aljazair, 1 Kuwait, 1 Jerman. Si Koordinator Medis menerangkan pos-pos kesehatan yang akan dibentuk, meminta kami membagi dalam kelompok 3 orang, dan menunjuk pos kami. Jadilah gw bersama 2 dokter Malaysia ditempatkan di bagian buritan lantai 4 kapal. Selanjutnya, koordinator membagi rompi yang telah diisi saku-sakunya dengan obat P3K. Dan mempraktekkan cara menggunakan masker gas. Masker gas? Serius nih. Bahkan dalam situasi sangat parah pun, di MER-C nggak pernah kepikiran menggunakan masker gas. Back to the past, waktu demo tahun 98, kami malah cukup membasahi kain dengan air dan menutupinya ke hidung untuk melawan gas air mata. Pemikiran lain dari gw, gimana bisa ngobrol ke sebelahnya kalo muka udah ketutupan masker gas. Tapi tetep aja masker itu gw ambil. Masalah dipake ato nggak, urusan belakang.
Kembali ke barisan orang Indonesia dan Malaysia, gw mempraktekkan ke teman-teman bagaimana cara memasang dan mengikat tali lifejacket dengan benar. Dalam hati gw mengutuk model lifejacket yang udah ketinggalan jaman. Dengan model hanya setengah dada, kalo tidak teliti mengikat, bukannya ngapung di air, yang ada malah pelampung itu "kabur" dari badan dan menutupi muka kita. Gw menunjukkan kemana tali-tali itu harus mengait dan simpul sederhana yang digunakan. Beres.
Dan, semua kegelisahan ini menular dengan cepat. Kulihat seluruh penumpang bersiap memakai pelampung, yang kubilang sih masih terlalu dini untuk dilakukan.
Nampaknya, setelah pengumuman itu, yang ada dalam benak relawan adalah kesiapsiagaan untuk menghadapi Israel yang akan menyerang Mavi Marmara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar